Luminasia, JAKARTA – Indonesia berpeluang untuk mengakuisisi jet tempur F-15EX produksi Boeing, perusahaan dirgantara asal Amerika Serikat.
Menurut laporan Tribunnews.com, Boeing bahkan menawarkan kerja sama yang menarik. Jika Indonesia memutuskan untuk membeli F-15EX, perusahaan tersebut berkomitmen untuk memproduksi 85 persen komponen pesawat tersebut secara lokal.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Boeing untuk kawasan Asia Tenggara, Penny Burtt, dalam sesi media briefing pada 15 April lalu.
"Apabila Indonesia memutuskan membeli F-15EX, Boeing siap memenuhi komitmen 85% kandungan lokal dan offset, sesuai dengan prioritas industri dan pertahanan nasional," ujar Burtt kepada awak media.
Boeing juga menyatakan keinginannya untuk melibatkan industri lokal dalam rantai pasokan, pelatihan, pemeliharaan, perbaikan, hingga pengoperasian pesawat tempur tersebut. Mengenai detail kerja sama, Burtt menyebutkan bahwa, "Kami belum menerima permintaan khusus dari pihak Indonesia."
Langkah ini tampaknya merupakan bagian dari strategi Boeing untuk memperluas pasar bagi varian terbaru jet tempur dalam keluarga F-15 tersebut.
Pada bulan lalu, Boeing mencatat pencapaian penting ketika Presiden AS memberikan kontrak untuk pengembangan jet tempur generasi berikutnya, F-47.
Komitmen Boeing terhadap kerja sama dengan Indonesia ini muncul sekitar dua tahun setelah negara tersebut menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Boeing terkait rencana pembelian hingga 24 unit F-15EX, dalam kunjungan Menteri Pertahanan saat itu, Prabowo Subianto, ke Amerika Serikat.
Saat itu, Prabowo menyatakan, "Kami dengan bangga mengumumkan komitmen kami untuk mengakuisisi F-15EX, sebuah kemampuan tempur penting bagi Indonesia. Jet tempur modern ini akan memperkuat dan melindungi kedaulatan negara kami dengan teknologinya yang canggih."
Kementerian Pertahanan menyebutkan bahwa varian F-15EX yang akan dimiliki Indonesia nantinya akan diberi kode khusus F-15IDN. Namun, penting untuk dicatat bahwa MoU tersebut belum menjadi kesepakatan resmi pembelian.
Indonesia sendiri telah cukup lama berupaya mengganti armada jet tempurnya yang sudah menua, yang saat ini terdiri dari pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia, Hawk 109/209 dari Inggris, serta F-5 Tiger produksi AS.
Sebagai bagian dari program modernisasi, pada tahun 2022 Indonesia telah menandatangani perjanjian dengan Prancis untuk pengadaan 42 unit jet tempur Rafale, yang menjadi salah satu tonggak penting dalam transformasi kekuatan udaranya.