Luminasia, Internasional – Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan bahwa meskipun ketidakpastian akibat kebijakan tarif perdagangan saat ini meningkat secara signifikan, tidak akan terjadi resesi global.
Dilansir Kompas.Com, dalam laporan terbarunya, IMF menyoroti fluktuasi di pasar saham yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antarnegara.
“Seiring memanasnya konflik dagang, harga saham global mengalami penurunan,” tulis IMF, dikutip dari BBC, Jumat (18/4/2025).
IMF juga memperingatkan potensi munculnya “penurunan kepercayaan” di antara negara-negara mitra dagang.
Meski demikian, IMF menegaskan bahwa ekonomi global belum menuju ke arah resesi. “Perkiraan pertumbuhan terbaru kami menunjukkan adanya penurunan harga yang cukup besar, namun belum mencapai tingkat resesi,” kata IMF.
Pernyataan tersebut dikeluarkan di tengah reaksi global terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, yang pada 2 April memperkenalkan tarif baru dalam kebijakan yang disebutnya sebagai “Hari Pembebasan.”
Pasar saham langsung bereaksi negatif. Indeks FTSE 100 di Inggris, yang merupakan indeks perusahaan-perusahaan besar di negara tersebut, mengalami penurunan dan belum sepenuhnya pulih.
Hingga akhir April, indeks itu tercatat masih 4,6 persen lebih rendah dibandingkan sebulan sebelumnya.
Situasi ini memicu kekhawatiran akan potensi resesi global. Banyak pelaku usaha menunda belanja dan investasi karena ketidakpastian yang terjadi.
Sebagai respons, sejumlah negara turut memberlakukan tarif balasan terhadap kebijakan yang diambil Trump.